
Pengenalan Secure Coding: Membangun Aplikasi yang Aman
Apakah aplikasi yang kita buat sudah cukup aman?
Checkpoint Research melaporkan, pada Q1 2025, serangan siber per organisasi meningkat sebesar 47%, mencapai rata-rata 1.925 serangan perminggu. Sektor yang paling terdampak adalah pendidikan, dengan 4.484 serangan, diikuti pemerintahan dan telekomunikasi dengan masing-masing 2.678 dan 2.664 serangan perminggu.
Meski dampaknya dapat sangat merusak, banyak serangan siber dan kebocoran data bermula dari satu titik kerentanan : sebaris kode yang tidak divalidasi, sebuah log yang tidak disanitasi, atau satu library yang tidak diperbarui. Oleh karena itu, saat ini kemampuan menghasilkan kode dan aplikasi yang aman bukan lagi menjadi pilihan, tapi merupakan kewajiban bersama.
Secure coding adalah praktik mengembangkan perangkat lunak dengan mempertimbangkan kerentanan keamanan, bertujuan untuk meminimalkan risiko serangan dan kebocoran data. Tujuannya adalah meminimalkan risiko serangan siber seperti SQL Injection, Cross-Site Scripting (XSS), buffer overflow, dan akses tidak sah. Praktik ini mencakup penerapan prinsip, teknik, dan alat keamanan terbaik sepanjang siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) untuk menciptakan aplikasi yang tangguh dan andal. Secure coding menjadi sangat penting di lanskap ancaman saat ini, di mana serangan siber semakin canggih.
Bala Liman
Akses video ini khusus untuk pengguna internal Solusi247
